Halaman

Sabtu, 24 Mei 2025

Kisah yang Mengajak Kita Menerima Diri Dalam Novel “Insecurity” Karya Alvin Syahrin

 


πŸŒƒ Hai, dari Si Penjelajah Lapar di Jam 2 Pagi

Halo kamu yang masih kebangun di malam ini—entah karena nggak bisa tidur, atau karena pikiran yang nggak mau berhenti muter-muter—kenalin, aku si Penjelajah Lapar di Jam 2 Pagi. Biasanya, aku lagi cari camilan biar perut aman sampai pagi. Tapi malam ini, aku malah nemuin camilan hati: sebuah buku yang cocok buat kamu yang sering merasa nggak cukup, “ Insecurity” karya Alvin Syahrin.


πŸ“š Tentang Novelnya

“ Insecurity” adalah buku yang ngebahas tema yang deket banget sama kita semua: rasa nggak percaya diri. Buku ini dikemas dengan kata-kata sederhana, tapi bisa banget bikin kita merasa “relate”. Alvin Syahrin seakan jadi teman curhat yang paham betul rasanya jadi manusia yang sering ngerasa kurang ini-itu.

Buku ini lebih dari sekadar kata-kata penyemangat. Setiap babnya seperti ajakan untuk lebih berdamai sama diri sendiri. Nggak ada kata-kata yang ribet, cuma ada kata yang tulus, yang bilang: “Nggak apa-apa kok kalau kamu belum sempurna. Kamu cukup, dengan cara yang nggak selalu sama kayak orang lain.”


✨ Kenapa Buku Ini Layak Kamu Baca?

Bahasa yang Ringan dan Akrab
Nggak kayak buku motivasi yang kaku, Alvin nulis buku ini dengan gaya yang santai dan penuh empati. Rasanya kayak ngobrol sama sahabat yang lagi nenangin kamu.

Penuh Pengingat Baik
Buku ini ngajak kita untuk ngelihat bahwa semua orang punya perjalanan masing-masing. Dan itu nggak apa-apa.

Relatable Banget
Kalau kamu pernah ngerasa minder sama hidupmu, buku ini bisa jadi teman yang bikin kamu sadar: semua orang pernah merasa nggak cukup—dan itu wajar.


🌟 Kutipan Favorit

“Jangan bandingin langkahmu sama orang lain. Kamu punya waktu dan cara sendiri untuk sampai ke tujuanmu.”

Kalimat ini ngingetin banget: kita nggak perlu ngebut atau sama persis sama orang lain. Cukup jadi versi terbaik diri sendiri, pelan-pelan tapi pasti.


🍡 Penutup dari Si Penjelajah Lapar di Jam 2 Pagi

Buat kamu yang lagi pengen ngobrol sama hati sendiri, “Insecurity” ini bisa jadi teman yang manis. Buku ini nggak cuma sekadar kata-kata, tapi juga jadi pengingat kecil: kamu itu berharga, bahkan ketika kamu nggak merasa demikian.

Sampai ketemu di ulasan novel selanjutnya ya!
Salam hangat,
Si Penjelajah Lapar di Jam 2 Pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebuah Renungan tentang Luka dan Makna Dalam Novel “Parable” Karya Brian Khrisna

  πŸŒƒ Hai, dari Si Penjelajah Lapar di Jam 2 Pagi Halo kamu yang masih kebangun di jam segini—mungkin sambil nyari camilan, atau lagi merenu...